OPTIMASI
BIAYA DAN DURASI PEMBANGUNAN PROYEK ( KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN
MOJOKERTO)
LATAR
BELAKANG
Dalam tahap perencanaan
jadwal kegiatan proyek konstruksi, penyelesaian proyek dianggap dilaksanakan
dengan tingkat produktivitas yang normal, sumber daya yang telah dialokasikan,
dan biaya yang sesuai dengan perencanaan awal. Tapi pada pelaksanaannya, seringkali
terjadi proyek mengalami keterlambatan dari rencana karena adanya masalah
seperti faktor cuaca, keterlambatan material, kerusakan peralatan, kecelakaan
kerja, dan kondisi-kondisi lainnya yang dapat mengganggu durasi perencanaan
awal.
Untuk mengembalikan
tingkat kemajuan proyek ke rencana semula diperlukan suatu upaya pemendekan
durasi pelaksanaan proyek. Namun percepatan penyelesaian proyek tanpa
perencanaan perkiraan penambahan sumber daya secara tepat justru akan
mengakibatkan pembengkakan biaya pada proyek tersebut. Oleh karena itu
diperlukan analisis optimasi biaya dan durasi sehingga dapat diketahui berapa
lama suatu proyek tersebut dapat diselesaikan dengan tetap memberikan
keuntungan kepada pihak pengelolah proyek tanpa mengurangi kualitas (mutu)
suatu konstruksi. Biaya optimal proyek akibat pemendekan durasi dapat dicari
dengan menggunakan model pemrograman linier, yaitu suatu teknik perencanaan
bersifat analitis yang menggunakan model matematis dengan tujuan menemukan
beberapa kombinasi alternatif pemecahan optimum terhadap persoalan.
TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas,
dapat ditarik rumusan masalah “Berapa
waktu dan biaya proyek yang
optimum untuk dilakukan
percepatan
durasi pelaksanaan proyek
pembangunan gedung perpustakaan mojokerto?” dan artikel ini dibuat
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
LANDASAN TEORI
·Pemrograman
Linear
Pada setiap permasalahan akan
ditentukan
variable
keputusan, fungsi tujuan, dan
sistem kendala, yang sama-sama
membentuk suatu
model matematika.
Bentuk
umum
model pemrograman
linier
adalah :
Z = c1x1 + c2x2 + … + cnxn
Dengan
batasan :
a11x1 +
a12x2 + ..... + a1nxn ≥≤ b1
am1x1 +
am2x2 + ..... + amnxn ≥≤ bm
Keterangan :
Z : Nilai fungsi tujuan yang
dicari nilai
optimalnya
(maksimal, minimal)
cj : Sumbangan per unit kegiatan
untuk masalah maksimal cj
xj : Banyaknya kegiatan ke-j
aij :
Banyaknya sumber daya i yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit keluaran
kegiatan j
b1 :
Jumlah sumber daya i yang tersedia untuk dialokasikan ke setiap unit kegiatan
n : Macam kegiatan
yang menggunakan sumber atau fasilitas yang tersedia
m : Fasilitas yang
tersedia
· Linear Interactive Discrete Optimizer (LINDO)
LINDO adalah sebuah program komputer yang
digunakan untuk dapat menyelesaikan permasalahan LP, yaitu suatu permodelan matematik
yang digunakan untuk mengoptimalkan suatu tujuan dengan berbagai kendala yang
ada. Untuk menggunakan LINDO ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yaitu :
1. Merumuskan
masalah dalam kerangka pemrograman linier
2. Menuliskan
dalam bentuk persamaan matematik
3. Menuliskan
rumusan ke dalam LINDO dan mengeksekusinya
4. Interpretasi
keluaran LINDO
METODE
Tabel 1 Waktu dan Biaya Percepatan
Sumber : Hasil Penelitian
·
Formulasi Model LP dan
Perhitungannya
Tujuan optimasi yang dilakukan pada proyek pembangunan perpustakaan
mojokerto ini yaitu untuk mendapatkan perpaduan optimum antara durasi terpendek
yang tepat dan biaya penambahan yang minimum. Dalam merumuskan masalah, data
dari Tabel 1 dibuat kedalam bentuk baku LP setelah melalui pemodelan dalam
bentuk matematik. Dari data yang ada,
diperoleh jumlah waktu normal pada jalur kegiatan ini adalah 124 hari, dan
untuk perumusan ini diambil waktu percepatan maksimum yaitu 43 hari.
Fungsi Tujuan
Minimumkan:
Z = 1552772Xc1 + 1364096Xc2 + 1357280Xc3 + 650409Xc4 +
665514Xc5 + 37200150Xc7 + 19033Xc8 + 496068Xc9
+ 56800Xc10 + 26258Xc11 + 636054Xc12
· Perhitungan Biaya Tidak Langsung
Total biaya proyek adalah sama dengan biaya langsung
ditambah dengan biaya tidak langsung. Keduanya
akan berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan
proyek. Umumnya makin lama proyek berjalan
maka semakin tinggi kumulatif biaya tidak langsung yang diperlukan. Optimasi
yang dilakukan terhadap jalur yang ditinjau yaitu jalur kritis, dengan percepatan durasi maksimum 43 hari diperoleh hasil Z = Rp.223.235.900,-. Ini berarti bahwa besarnya penambahan biaya sebagai akibat dari percepatan durasi kegiatan pada jalur kritis yaitu selama 43 hari dari waktu normal adalah sebesar Rp.223.235.900,-
Gambar 2. Grafik Hubingan Biaya Langsung dan Selisih
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis dan
pengolahan data yang telah dilakukan, maka diambil kesimpulan
bahwa percepatan durasi proyek optimum pada proyek pembangunan gedung
perpustakaan mojokerto yaitu selama 39,5
hari dari waktu normal 240 hari menjadi 200,5 hari dengan penambahan
biaya langsung sebesar Rp. 99.193.327,-
Nilai waktu dan biaya yang optimum diambil
berdasarkan titik percepatan waktu yang paling maksimum dengan penambahan biaya
langsung yang minimum.
DAFTAR PUSTAKA
·
https://media.neliti.com/media/publications/132481-ID-optimasi-biaya-dan-durasi-proyek-menggun.pdf
EmoticonEmoticon