Selasa, 06 Juni 2017

Peranan Komunikasi



A.   Pengertian Komunikasi
Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris “communication” secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward(1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu:
Human communication is the process through which individuals –in relationships, group, organizations and societies—respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. 
      1.      Proses Komunikasi
Proses dalam komunikasi adalah bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan / kontradiktif ataupun yang sama / selaras meliputi proses merangkai, mencerna, dan mempertukarkan informasi. Menurut Bovee dan Thill, proses komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:
  1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
  2. Pengirim mentransformasi ide tersebut menjadi suatu pesan
  3. Pengirim menyampaikan pesan kepada penerima
  4. Penerima menerima pesan
  5. Penerima menafsirkan pesan
  6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim 
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut:
·         Penginterpretasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikirkan dan rasakan ke dalam pesan (masih dalam keadaan abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
·        Penyandian (Encoding)
Pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan kedalam kata-kata dan kalimat ataupun lambang komunikasi komunikasi lainnya. Dalam hal ini akal budi manusia berfungsi sebagai encoder yaitu mengubah pesan yang abstrak menjadi konkret. Yang dimaksud dengan konkret adalah pesan tersebut jelas, bermakna, dan dapat diterima sesuai harapan komunikator tanpa menimbulkan kesalahpahaman.
·        Pengiriman (Transmitting)
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim pesan yang telah berbentuk konkret dengan peralatan fisik / jasmaniah, misalnya peralatan komunikasi radio atau seluler.
·        Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, dimulai sejak pesan dikirim hingga pesan tersebut diterima oleh komunikan. Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi noise atau gangguan yang dapat mempengaruhi penyampaian pesan secara keseluruhan. Pemilihan media komunikasi yang baik akan mengurangi risiko tidak tersampaikannya pesan kepada penerima. Gangguan dapat berupa kesalahan teknis, lingkungan yang tidak mendukung (misalnya berisik) dan gangguan aktif (misalnya sabotase dan penyadapan).
·        Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan komunikan menerima pesan yang telah dikirimkan.
·        Penyandian Balik (Decoding)
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak pesan diterima dan dipahami maksudnya.
Setelah kesatuan proses ini selesai, proses komunikasi dapat berulang kembali apabila komunikan memutuskan untuk mengirim pesan balasan ataupun umpan balik.

      1.      Konseptual Komunikasi
Deddy Mulyana (2005:61-69) mengkategorikan definisi-definisi tentang komunikasi dalam tiga konseptual yaitu:
·        Komunikasi sebagai tindakan satu arah.
Suatu pemahaman komunikasi sebagai penyampaian pesan searah dari seseorang (atau lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi. Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:
a. Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku.
b. Gerald R. Miller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.
  • Komunikasi sebagai interaksi.
Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat atau aksi-reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan, baik verbal atau nonverbal, seorang penerima bereaksi dengan memberi jawaban verbal atau nonverbal, kemudian orang pertama bereaksi lagi setelah menerima respon atau umpan balik dari orang kedua, dan begitu seterusnya.
  • Komunikasi sebagai transaksi.
Pandangan ini menyatakan bahwa komunikasi adalah proses yang dinamis yang secara sinambungan mengubah phak-pihak yang berkomunikasi. Berdasrkan pandangan ini, maka orang-orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirimkan dan menafsirkan pesan. Setiap saat mereka bertukar pesan verbal dan atau pesan nonverbal. Beberapa definisi yang sesuai dengan konsep transaksi:
a. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih.
b. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson: Komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna.

       2.      Fungsi Komunikasi
         William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005:5-30) mengkategorikan fungsi komunikasi
         menjadi tiga, yaitu:
   a. Sebagai komunikasi sosial : Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan hubungan orang lain. Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, desa, ..., negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama.

     b. Sebagai komunikasi ekspresif : Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku nonverbal. Seorang ibu menunjukkan kasih sayangnya dengan membelai kepala anaknya. Orang dapat menyalurkan kemarahannya dengan mengumpat, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya, mahasiswa memprotes kebijakan penguasa negara atau penguasa kampus dengan melakukan demontrasi.


    c. Sebagai komunikasi ritual : Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilaku-perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Ritus-ritus lain seperti berdoa (salat, sembahyang, misa), membaca kitab suci, naik haji, upacara bendera (termasuk menyanyikan lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran (Idul Fitri) atau Natal, juga adalah komunikasi ritual.

      3.      Ragam Tingkatan Komunikasi atau Konteks Konteks Komunikasi
      Secara umum ragam tingkatan komunikasi adalah sebagai berikut:
  1. Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf      manusia.
  2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasinya lebih bersifat pribadi dan sampai pada tataran prediksi hasil komunikasinya pada tingkatan psikologis yang memandang pribadi sebagai unik. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi
  3. Komunikasi kelompok (group communication) yaitu komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Menurut Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam Sendjaja,(1994) memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat.
  4. Komunikasi organisasi (organization communication) yaitu pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005:52).
  5. Komunikasi massa (mass communication). Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah audien yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa cetak atau elektrolik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

     A.    Peranan Komunikasi dalam Kegiatan Teknik Sipil
    Keberhasilan komunikasi di dalam suatu  organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi atau suatu kegiatan biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.

    Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah  diserap dan dipahami jika  sesuatu tersebut  diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan. Hasil studi tentang perilaku dalam kegiatan atau organisasi dalam bidang teknik sipil menunjukkan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen. Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
    Keberhasilan komunikasi juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi antar sesama engineer dalam bidang teknik sipil. Seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :
  1. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
  1. Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk kerja (performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi selalu dapat dilakukan. Keempat,Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.

Tujuan dari Komunikasi dalam Kegiatan di dunia Teknik Sipil
Secara umum, ada tiga tujuan nya yaitu :
1. Memberi Informasi
Tujuan pertama adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia proyek kepada pihak lain, contoh seorang pemimpin perusahaan ingin mendapatkan pegawai yang diharapkan, maka dia memasang iklan melalui mass media, memasang website/situs di jalur internet, dalam hal ini setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan dilihat dari jangkauan dan biayanya, untuk itu harus memilih media mana yang akan dipilih dan itu tergantung pada kebijakan perusahaan dengan melihat kemampuan internal perusahaan tersebut.

2. Memberi Persuasi
Tujuan kedua adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar, hal ini sering dilakukan terutama yang berkaitan dengan penegasan konfirmasi kepada konsumen atau negoisasi dengan client, agar kedua pihak memperoleh manfaat secara bersama-sama tanpa ada yang merasa dirugikan.

3. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga adalah melakukan kolaborasi, atau kerjasama antara seseorang dengan orang lain, melalui jalinan komunikasi bisnis suatu proyek akan tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama, saat sekarang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi maka seseorang dapat menggunakan berbagai media telekomunikasi seperti telpon, faksimile, telpon seluler, internet surat elektronik, teleconference. Teknologi komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam pererat kerjasama apalagi dalam dunia proyek yang melakukan hubungan kerja dengan banyak pihak.

Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya
Dalam melakukan komunikasi, terdapat 2 manfaat secara umum yang dapat diperoleh 2 manfaat tersebut adalah;
  1.  Manfaat Eksternal
Komunikasi bisnis dengan pihak ketiga yang efektif membawa dampak positif  dalam keberhasilan usaha proyek proyek dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Contohnya: laporan, brosur yang di buat secara profesional dapat meningkatkan citra perusahaan.
Komunikasi bisnis yang tidak efektif yaitu sangat mahal biaya nya, menurunkan cita perusahaan, memboroskan jam kerja dan menjauhkan pelanggan.
  1. Manfaat Internal
Kemampuan berkomunikasi secara efektif menunjang karir eksekutif perusahaan.
8 hal yang menjadi pertimbangan mempromosikan jenjang karir eksekutif;
a). Kemampuan bekerja keras
b). Kemampuan manajemen
c). Kepercayaan diri
d). Kemempuan mengambil keputusan yang sehat
e). Latar belakang akademis
f). Mempunyai ambisi untuk maju
g). Kemampuan berkomunikasi secara efektif
h). Berpenampilan menarik

Source
https://gpraz.xyz/blog/2017/peran-komunikasi-dalam-organisasi
http://adiprakosa.blogspot.co.id/2008/09/pengertian-komunikasi.html
Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.Rosdakarya


EmoticonEmoticon